Bertempat di Aula Fernandez Lantai 4 Kantor Gubernur NTT, Senin
(23/11/2020) dilaksanakan Rapat Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) dalam rangka memperhatikan
perkembangan kasus Covid-19 di
NTT yang semakin
bertambah. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi
NTT, Ir.Benediktus Polo Maing yang didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan,
Drs.Benyamin Lola, M.Pd, dan Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT,
Drs.Doris Alexander Rihi,M.Si dan diikuti oleh 64 (enam puluh empat) Instansi
yang diundang termasuk yang turut
hadir dalam kegiatan
tersebut Ketua DPRD
Provinsi NTT, Emelia
Julia Nomleni. Dalam kegiatan rapat tersebut, Sekretaris Daerah
memberikan kesempatan Sekretaris Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19,
Drg.Domi Mere dalam pemaparannya Domi, menyampaikan kondisi perkembangan kasus
Covid-19 di NTT, dimana jumlah kasus baru per tanggal 22
November 2020 sebanyak
8 orang berasal
dari Kota Kupang
termasuk kluster transmisi lokal,
jumlah spesimen yang diperiksa (PCR dan TCM) tidak ada, positive rate 13,3%
(WHO<5%). Total positif 970 orang, total sembuh 669 orang (69%), total
meninggal sebanyak 19 orang (CFR 1,96%) dan masih dirawat dan karantina saat
ini sebanyak 282 orang. Kota menyumbang kasus Covid-19 tertinggi di NTT (Data
Press Rilis yang disampaikan per tanggal 22 November 2020).
Selanjutnya Drg.Domi, mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT,
menyampaikan bahwa ada 3 (tiga) Puskesmas sudah ditutup terkait 53 tenaga medis
yang terpapar dan kasus covid-19 tertinggi pada usia produktif (61%) serta 85%
kasus Covid 19 di NTT berasal dari transmisi lokal. Drg Domi juga mengharapkan
perlu ada dukungan Pemerintah Provinsi NTT kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
terkait anggaran dimana APBD sudah mulai terkuras dalam penanganan kasus
Covid-19 dan memberikan perhatian pada keselamatan tenaga kesehatan.
Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia Julia Nomleni dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa penegasan yaitu 1).perlindungan bagi tenaga kesehatan, 2).Pencegahan (penanganan) Covid-19 mulai dari hulu.,3). Alarm untuk berjaga-jaga karena kondisi NTT tidak cukup baik.
Dalam perkembangan diskusi, ada beberapa usul saran yang disampaikan, yaitu perlu adanya rapat bersama setiap gugus tugas di instansi masing-masing, adanya payung hukum dalam menegakkan protokol kesehatan, dilakukan rapid tes kepda pelaku perjalanan dinas baik dalam daerah maupun luar daerah karena selama ini yang dilakukan hanya pelaku perjalanan dinas ke luar wilyah NTT, perlu ditempatkan petugas Satgas di setiap tempat keramaian dan perlu adanya petugas psikolog serta perlu dirumuskan kembali rencana kerja terkait pencegahan.
Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Ir.Benediktus Polo Maing mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi NTT telah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait penanganan Covid-19 dengan mengratiskan biaya Swab dan rapid Test dan pada pembahasan anggaran tahun 2021 Pemerintah Provinsi NTT masih mengalokasikan anggaran dalam penanganan Covid-19. Terkait usul saran dari peserta rapat, Polo Maing mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT menyerahkan kepada setiap bidang Gugus Tugas Penanganan Covid-19 khususnya bidang pencegahan untuk merumuskan tindakan-tindakan pencegahan terkait perkembangan kasus Covid-19 yang semakin bertambah akhir-akhir ini dan akan dibahas pada kegiatan rapat berikutnya.
Komentar
Posting Komentar