Kupang, Itda Provinsi NTT, Wakil Gubernur Nusa
Tenggara Timur, Drs. Josef Nae Soi, M.M, membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas Gerakan
Nasional Revolusi Mental di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2020 bertempat
di Aston Kupang Hotel & Convention Center, Jumad (28/08/2020).
Rapat koordinasi gugus tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi NTT diharapkan agar para peserta rapat yang tergabung dalam gugus tugas di seluruh Provinsi NTT, yakni dari unsur PNS, unsur TNI dan Polri, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan dan Organisasi Mahasiswa serta unsur media dapat berperan secara optimal sebagai pelopor gerakan revolusi mental.
Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef Nae Soi, M.M, saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas GNRM Provinsi NTT via zoom meeting, Jumad (28/08/2020).
Dalam
sambutannya via zoom meeting, Nai Soi mengatakan bahwa gerakan revolusi
mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah dan rakyat)
dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang
diperlukan oleh bangsa dan negara.
“ Revolusi
Mental pertama kali dicetuskan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Ir.
Soekarno pada tahun 1957. Semangat revolusi mental tersebut diangkat kembali
oleh Presiden Joko Widodo dengan mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun
2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Dalam rancangan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, revolusi mental
merupakan salah satu prioritas nasional”, ujar Nai Soi.
Revolusi mental yang disebut Ir. Soekarno sebagai “Gerakan Hidup Baru” bertujuan tidak hanya menanamkan rasa percaya diri dan kemampuan sendiri tapi juga menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan pemerintah dan rakyat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan bermasyarakat dan bernegara.
Moderator dan Pemateri serta peserta rapat pada Rapat Koordinasi Gugus Tugas GNRM di Provinsi NTT di Aston Kupang Hotel & Convention Center, Jumad (28/08/2020).
Nai Soi
berharap dengan adanya rapat koordinasi gugus tugas dapat membawa suatu
perubahan dalam diri setiap pribadi. Teridentifikasinya sasaran dan kegiatan di
Provinsi NTT dalam rangka terbentuknya Gugus Tugas GNRM di setiap Kabupaten/Kota
serta implementasinya. Revolusi mental digalakan untuk menjalankan pesan Pancasila
secara konsisten, oleh karena itu marilah semua unsur bahu membahu, bekerja
sama, dengan semangat “NTT Bangkit-NTT Sejahtera” untuk mencapai tujuan
pembangunan.
Kepala
Kesbangpol Provinsi NTT, Jhon Oktavianus, saat menyampaikan materi pada
Dalam
paparan materinya, Kepala Kesbangpol Provinsi NTT, Jhon Oktavianus menekankan
beberapa hal terkait rencana aksi pelaksanaan tugas kelompok kerja yang sudah
dibagi sesuai Surat Keputusan Gubernur NTT Nomor 24/KEP/HK/2020 tentang Gugus
Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi NTT.
“Gugus Tugas GNRM Tingkat Provinsi NTT baru dibentuk pada bulan Januari
2020, oleh karena itu rencana aksi masing-masing Pokja sesuai hasil rapat awal
di bulan Maret 2020, yang belum sempat dieksekusi akibat Pandemi Covid-19, pada
kesempatan ini secara bersama-sama akan kita formulasikan kembali untuk
ditindaklanjuti”,
Selain itu, Asisten Deputi Jaminan Sosial pada Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Alfredo Sani Fenat mewakili Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial dalam materinya mengatakan bahwa gerakan nasional revolusi mental mendorong terwujudnya 5 gerakan perubahan Indonesia yakni Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Mandiri, Gerakan Indonesia Tertib, dan Gerakan Indonesia Bersatu.
“Provinsi
NTT merupakan daerah pertama yang kami kunjungi pasca Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) akibat Covid-19, untuk itu ke depan tiga nilai yang
dikedepankan oleh Revolusi Mental yaitu: integritas, etos kerja dan gotong
royong haruslah menjadi budaya kerja kita semua dalam mengabdi untuk bangsa dan
negara. Mari wujudkan cita-cita Trisakti yakni menjadikan Indonesia berdaulat
secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,
dapat segera terwujud”, ajak Alfredo.
Asisten
Deputi Jaminan Sosial pada Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan, Alfredo Sani Fenat (kiri) ketika menyampaikan materi, dan Inspektur
Provinsi NTT, Ruth D. Laiskodat, S.Si., Apt., M.M (kanan) saat menyampaikan
rencana aksi pokja Gerakan NTT Tertib pada Rapat Koordinasi Gugus Tugas GNRM
Provinsi NTT, Jumad (28/08/2020).
Untuk
diketahui Indeks Capaian Revolusi Mental Tahun 2018 sesuai skala nasional,
posisi Provinsi NTT masih di bawah standar indeks revolusi mental nasional
dengan skor 61,30 dengan nilai per dimensi gerakan revolusi mental (MANTULATIB)
sebagai berikut:
Dimensi Mandiri: 42,34 (peringkat 23), Dimensi Bersatu: 69,19 (peringkat 13), Dimensi Melayani: 71,68
(peringkat 24),
Dimensi Tertib: 68,01 (peringkat 30) dan Dimensi Bersih: 55,28 (peringkat 32).
Hadir pula
Inspektur Provinsi NTT (Koordinator Pokja Gerakan NTT Tertib), Ruth D.
Laiskodat, S.Si, Apt., M.M, yang pada sesi kedua diminta oleh moderator dan
pemateri untuk memaparkan rencana aksi dari pokja Gerakan NTT Tertib. Kegiatan rapat
koordinasi diakhiri dengan tanya jawab dan diskusi antar peserta tentang program
dan kegiatan serta strategi pelaksanaan dari masing-masing pokja. #AyoBerubah
#GNRM #ItdaProvNTT #NTT Bangkit #NTT Sejahtera. (mjb)
Komentar
Posting Komentar